Kategori: PC

  • Cara Uninstall Game di PC

    Cara Uninstall Game di PC

    Pernah merasa hard disk penuh sesak gara-gara deretan game yang nggak lagi kamu mainkan? Atau performa PC jadi tersendat saat kamu buka aplikasi lain? Tenang, kamu nggak sendirian! Uninstall game di PC itu ibarat merapikan lemari—kadang kita butuh buang yang sudah usang biar ruang terbuka dan semua terasa lebih lega. Di artikel ini, kita akan kupas tuntas cara uninstall game di PC Windows 10/11, mulai dari cara standar hingga trik-trik custom yang bikin bersih tanpa sisa. Yuk, simak!

    Mengapa Perlu Uninstall Game?

    Banyak orang sering lupa game-game lama menumpuk di PC. Padahal, setiap game bisa makan ruang mulai dari ratusan megabyte sampai puluhan gigabyte! Jadi, sebelum lanjut ke tutorial, mari pahami dulu manfaat uninstall yang benar-benar terasa:

    Membebaskan Ruang Penyimpanan

    Bayangkan hard disk kamu sebagai rak sepatu: kalau terlalu penuh, susah cari tempat baru. Dengan menghapus game yang tak dipakai, kamu bisa menambah ruang bebas untuk instal aplikasi baru, dokumen penting, atau backlog game favorit.

    Meningkatkan Performa PC

    Setiap program yang terpasang bisa meninggalkan file layanan, cache, dan proses latar belakang. Dengan uninstall total, beban kerja Windows jadi ringan, booting lebih cepat, dan multitasking tanpa lag.

    Mengurangi Gangguan

    Kadang saat browsing atau bekerja tiba-tiba muncul notifikasi update atau iklan game. Uninstall bersih membantu kamu fokus tanpa distraksi.

    Persiapan Sebelum Uninstall

    Sebelum menekan tombol “Uninstall”, ada beberapa hal sederhana yang perlu dipersiapkan agar proses berjalan mulus:

    Backup Data dan Save Game

    Jika ingin lanjut main nanti atau berbagi save ke PC lain, pastikan folder save game disalin dulu. Biasanya terletak di Documents/My Games atau folder instalasi game.

    Mencatat License Key

    Untuk game berbayar, catat kode lisensi atau serial number. Bisa kamu simpan di catatan digital atau aplikasi password manager, sehingga kalau install ulang nggak pusing cari kodenya.

    Cara Uninstall via Settings Windows 10/11

    Metode ini paling familiar dan user-friendly, tanpa perlu instal program tambahan.

    Langkah-Langkah di Settings

    1. Buka Settings (Win + I), lalu pilih AppsApps & features.
    2. Gulir atau cari nama game yang ingin dihapus.
    3. Klik ikon tiga titik di sebelah kanan → pilih Uninstall → konfirmasi.
    4. Tunggu proses selesai, lalu restart PC kalau perlu.

    Biasanya proses ini sudah cukup membersihkan file program utama.

    Cara Uninstall via Control Panel

    Jika kamu lebih suka cara klasik:

    Langkah-Langkah di Control Panel

    1. Buka Control Panel (ketik di Start Menu).
    2. Pilih Programs and Features.
    3. Temukan game pada daftar → klik kanan → Uninstall.
    4. Ikuti instruksi hingga selesai, lalu restart.

    Antarmukanya mungkin terasa berbeda, tapi langkah-langkah dasarnya sama saja.

    Baca Juga : Ponsel Lemot Karena Memori Penuh? Atasi dengan 10 Cara Ini!

    Uninstall Manual Lewat File Explorer

    Kadang setelah uninstall biasa masih ada sisa folder. Maka langkah manual bisa jadi solusinya:

    Menghapus Folder Game

    1. Buka File Explorer → navigasi ke folder instalasi game (biasanya di C:\Program Files\NamaGame).
    2. Hapus folder tersebut secara paksa dengan klik kanan → Delete.

    Membersihkan File Sisa di Registry

    Registry Windows kerap menyimpan entry usang yang bisa bikin “sampah” menumpuk.

    Ekspor dan Backup Registry

    • Tekan Win + R → ketik regedit → Enter.
    • Pilih File → Export, beri nama backup lalu simpan.

    Menghapus Entry Registry

    • Di Registry Editor, tekan Ctrl + F → cari nama game.
    • Hapus key yang relevan (hati-hati, jangan hapus key sistem!).
    • Tekan F3 untuk lanjut cari dan hapus semua sisa entry.

    Menggunakan Software Pihak Ketiga

    Untuk uninstall super bersih, gunakan aplikasi khusus:

    CCleaner

    • Fitur Uninstall bawaan sudah cukup efektif.
    • Plus: punya cleanup registry otomatis setelah uninstall.

    IObit Uninstaller

    • Mode Deep Scan hapus file dan registry tersisa.
    • Antarmuka modern, cocok untuk pemula.

    Revo Uninstaller

    • Ada opsi Forced Uninstall untuk program yang sulit dihapus.
    • Log sistem lengkap untuk rollback jika terjadi kesalahan.

    Tips & Trik Setelah Uninstall Game

    Agar PC benar-benar bersih dan optimal:

    Membersihkan Cache dan Temporary Files

    • Buka Run → ketik temp → hapus semua file di folder.
    • Jalankan Disk Cleanup bawaan Windows.

    Optimasi Sistem

    • Defrag hard disk (jika masih pakai HDD).
    • Nonaktifkan program startup yang tak perlu di Task Manager.

    Kesimpulan

    Uninstall game di PC itu ibarat berkebun: kita memangkas yang mati agar yang lain bisa tumbuh lebih subur. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—mulai dari uninstall via Settings hingga deep clean registry—kamu akan dapatkan ruang kosong lebih banyak, performa PC melaju kencang, dan fokus kerja lebih terjaga. Selamat mencoba, dan nikmati pengalaman digital yang lebih ringan!

    FAQ

    1. Apakah uninstall via Settings sudah cukup bersih?
    Kebanyakan game terhapus tuntas, tetapi file cache atau entry registry mungkin masih tersisa. Untuk memastikan bersih total, gunakan CCleaner atau lakukan manual clean.

    2. Apakah aman menghapus entry registry sendiri?
    Asalkan sudah backup registry terlebih dahulu, proses ini relatif aman. Namun, hati-hati jangan sampai menghapus key sistem penting.

    3. Saya lupa folder save game di mana, apa solusinya?
    Cek folder default di Documents/My Games atau di SteamLibrary\steamapps\common\NamaGame\saves.

    4. Software pihak ketiga mana yang paling ringan?
    CCleaner relatif ringan dan antarmukanya sederhana, cocok untuk PC dengan spesifikasi pas-pasan.

    5. Perlukah restart setelah uninstall?
    Sangat disarankan agar semua perubahan—termasuk registry dan file sementara—terproses sempurna.

  • 10 Rekomendasi Laptop Gaming RTX 2050 di Bawah 10 Juta

    10 Rekomendasi Laptop Gaming RTX 2050 di Bawah 10 Juta

    Siapa sih yang nggak mau nge-game lancar tanpa khawatir lag? Kalau kamu lagi berburu laptop gaming dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 2050 di bawah 10 juta, pasti rasanya seperti mencari harta karun di tengah laut. Tenang, di sini kita bakal bahas 10 opsi keren yang ramah di kantong namun tetap bertenaga untuk main game populer masa kini.

    Kenapa Memilih Laptop Gaming dengan RTX 2050?

    RTX 2050 ibarat kuda poni yang gesit meski ukurannya nggak segalak sang kakak RTX 3060, performanya cukup untuk banyak game AAA di setting medium-high. Plus, arsitektur Ada Lovelace-nya mendukung fitur ray tracing dan DLSS, bikin tampilan grafis lebih hidup tanpa mengorbankan frame rate.

    Keunggulan Arsitektur NVIDIA Ada Lovelace

    Dengan litografi 4 nm, Ada Lovelace menghadirkan efisiensi daya lebih baik. Hasilnya? Panas terkontrol, baterai awet, dan performa stabil saat gaming marathon.

    Performa untuk Game Kekinian

    Mau main Cyberpunk 2077, Fortnite, atau Valorant? Secara umum RTX 2050 bisa mencetak 50–70 fps di 1080p dengan pengaturan menengah. Bagi yang main game kompetitif, angka itu udah lebih dari cukup.

    Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli

    Bukan cuma GPU, banyak elemen lain yang kudu dicek sebelum checkout.

    CPU dan RAM

    Cari yang minimal Intel Core i5 (generasi ke-11 ke atas) atau AMD Ryzen 5. RAM 8 GB idealnya upgradable ke 16 GB supaya multitasking dan loading game makin gegas.

    Kualitas Layar dan Refresh Rate

    Layar IPS dengan refresh rate 120 Hz ke atas bikin gerakan di game terasa mulus, cocok buat kamu yang suka FPS atau racing game.

    Daya Tahan Baterai dan Portabilitas

    Sayangnya, laptop gaming jarang juara soal baterai. Tapi kalau kamu sering mobile, pilih yang bobotnya di bawah 2,5 kg dan punya fast-charging.

    Sistem Pendingin

    Penting! Pendingin yang baik menjaga suhu CPU/GPU di bawah 85 °C saat gaming, menghindarkan thermal throttling.

    Baca Juga : 8 Langkah Praktis Aman Belanja Online Saat Musim Liburan

    Daftar 10 Rekomendasi Laptop Gaming RTX 2050 di Bawah 10 Juta

    Yuk, intip daftar lengkapnya:

    1. Acer Nitro 5

    Spesifikasi Utama Acer Nitro 5

    • CPU: Intel Core i5-11400H
    • GPU: NVIDIA RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4 (upgradeable)
    • Storage: SSD 512 GB NVMe
    • Layar: 15,6″ FHD IPS 144 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan Acer Nitro 5

    • Performa stabil untuk game modern
    • Keyboard backlit merah keren
    • Bobot 2,3 kg terasa cukup berat

    2. Asus TUF Gaming F15

    Spesifikasi Utama Asus TUF Gaming F15

    • CPU: Intel Core i5-12500H
    • GPU: NVIDIA RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR5
    • Storage: SSD 512 GB M.2
    • Layar: 15,6″ FHD IPS 144 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan Asus TUF Gaming F15

    • Kualitas build tahan banting standar militer
    • RAM DDR5 lebih future-proof
    • Speaker kurang nggelegar

    3. Dell G15

    Spesifikasi Utama Dell G15

    • CPU: Intel Core i5-11400H
    • GPU: NVIDIA RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB PCIe
    • Layar: 15,6″ FHD 120 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan Dell G15

    • Desain sederhana tapi elegan
    • Bobot mencapai 2,6 kg

    4. HP Victus 15

    Spesifikasi Utama HP Victus 15

    • CPU: AMD Ryzen 5 5600H
    • GPU: NVIDIA RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 144 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan HP Victus 15

    • Prosesor AMD hemat daya
    • Bezel layar agak tebal

    5. Lenovo IdeaPad Gaming 3

    Spesifikasi Utama Lenovo IdeaPad Gaming 3

    • CPU: Ryzen 5 5600H
    • GPU: RTX 2050 4 GB
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 120 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan Lenovo IdeaPad Gaming 3

    • Harga sering diskon menarik
    • Baterai kurang awet

    6. MSI GF63 Thin

    Spesifikasi Utama MSI GF63 Thin

    • CPU: Intel Core i5-11400H
    • GPU: RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 144 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan MSI GF63 Thin

    • Bobot cuma 1,86 kg
    • Sistem pendingin perlu ditingkatkan

    7. Gigabyte G5

    Spesifikasi Utama Gigabyte G5

    • CPU: Intel Core i5-11400H
    • GPU: RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 144 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan Gigabyte G5

    • Harga kompetitif
    • Build quality standar

    8. ACER Aspire 7

    Spesifikasi Utama ACER Aspire 7

    • CPU: Ryzen 5 5600H
    • GPU: RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 8 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 60 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan ACER Aspire 7

    • Desain minimalis, cocok juga buat kerja
    • Refresh rate layar cuma 60 Hz

    9. CHUWI CoreBook X

    Spesifikasi Utama CHUWI CoreBook X

    • CPU: Intel Core i5-1135G7
    • GPU: RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 16 GB DDR4
    • Storage: SSD 512 GB
    • Layar: 15,6″ FHD 60 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan CHUWI CoreBook X

    • RAM bawaan 16 GB
    • Vendor kurang familiar di pasar Indonesia

    10. ASUS ROG Zephyrus G14

    Spesifikasi Utama ASUS ROG Zephyrus G14

    • CPU: Ryzen 7 6800HS
    • GPU: RTX 2050 4 GB GDDR6
    • RAM: 16 GB DDR5
    • Storage: SSD 1 TB
    • Layar: 14″ QHD 120 Hz

    Kelebihan dan Kekurangan ASUS ROG Zephyrus G14

    • Ringkas dan stylish
    • Harga mendekati 10 juta pas promo

    Kesimpulan

    Pilih laptop gaming RTX 2050 di bawah 10 juta itu sebenarnya mirip memilih rekan duel: harus seimbang antara tenaga dan kepraktisan. Acer Nitro 5 dan Asus TUF F15 cocok buat yang cari performa stabil, sementara ROG Zephyrus G14 memberi nilai estetika plus mobilitas. Keputusan akhir tergantung prioritas kamu apakah lebih mementingkan layar high-refresh, bobot ringan, atau storage ekstra. Semoga panduan ini membantu kamu mendapatkan laptop gaming idaman tanpa bikin dompet nangis!

    FAQ

    Apakah RTX 2050 cukup untuk game AAA?

    RTX 2050 mampu menjalankan banyak game AAA di resolusi 1080p dengan pengaturan medium-high, rata-rata 50–70 fps.

    Bagaimana cara meningkatkan performa laptop gaming?

    Kamu bisa upgrade RAM ke 16 GB, pakai SSD NVMe, dan optimasi driver NVIDIA untuk hasil maksimal.

    Apakah ada garansi khusus untuk laptop gaming?

    Banyak produsen menyediakan garansi global 1 atau 2 tahun, plus layanan perbaikan khusus di authorized service center.

    Bagaimana menjaga suhu laptop tetap dingin?

    Gunakan cooling pad, rutin bersihkan kipas, dan atur settings undervolt di BIOS atau via aplikasi bawaan.

    Apakah mungkin meng-upgrade GPU di masa depan?

    Sayangnya GPU laptop terintegrasi di motherboard, jadi tidak bisa di-upgrade—lebih bijak investasi di awal sesuai kebutuhan kamu.

  • Biar Nggak Salah Pilih, Ini 7 Tips Membeli SSD untuk Laptop

    Biar Nggak Salah Pilih, Ini 7 Tips Membeli SSD untuk Laptop

    Halo Sobat Teknologi!
    Pernah nggak sih kamu merasa laptop lama berjalan lemot padahal udah upgrade RAM? Coba deh cek storage-mu. Kalau masih pakai HDD konvensional, bisa jadi itulah biang keroknya. SSD (Solid State Drive) kini jadi primadona buat mengerek performa laptop jadi ngebut kayak roket! Tapi, banyak pilihan di pasaran yang bikin pusing mulai dari interface, kapasitas, hingga merk. Tenang, artikel ini bakalan kupas tuntas 7 tips memilih SSD buat laptop, plus cara pasangnya. Yuk, simak sampai habis!

    Kenapa Harus SSD?

    SSD bukan cuma “gengsi-gengsian” teknologi, tapi ada alasan kuat kenapa kamu mesti upgrade:

    Apa Bedanya SSD dan HDD?

    HDD ibarat rak buku mekanik ada platter yang berputar, kepala baca yang ngelayani. Kalau SSD, semua data disimpan di chip memori flash. Hasilnya? SSD jauh lebih cepat akses data tanpa suara berisik atau getaran.

    Keuntungan Utama SSD

    1. Kecepatan Boot & Load Apps: Laptop nyala dalam hitungan detik, game dan aplikasi berat langsung meluncur.
    2. Daya Tahan Lebih Baik: Tanpa komponen bergerak, SSD lebih tahan banting.
    3. Hemat Energi: Konsumsi daya lebih rendah, baterai awet lebih lama.

    Memahami Tipe SSD

    Sebelum beli, pahami dulu jenis-jenis SSD yang tersedia di pasaran.

    SATA vs NVMe

    Dua interface utama adalah SATA dan NVMe (melalui PCIe). Bedanya? Kecepatan maksimal dan harga.

    SATA SSD

    • Kecepatan: Berkisar 500–600 MB/s
    • Harga: Umumnya lebih terjangkau
    • Kompatibilitas: Dukung laptop jadul dengan slot SATA 2.5″

    NVMe SSD

    • Kecepatan: Mulai 1.500 hingga 7.000 MB/s
    • Harga: Lebih mahal, tapi nilai investasi sebanding
    • Form Factor: M.2 (2280) atau U.2, pastikan laptop punya slot M.2 PCIe

    Faktor Kapasitas dan Harga

    Kapasitas SSD berkisar dari 120 GB hingga 4 TB. Harga per GB makin turun, tapi tetap ada trade-off: kapasitas besar = harga naik. Pilih yang sesuai kebutuhan gaming, editing video, atau sekadar daily driver.

    Tip 1. Tentukan Kebutuhan Kapasitas

    Apa yang akan kamu simpan? Jika cuma office dan browsing, SSD 256 GB sudah nyaman. Buat gaming atau multimedia, minimal 512 GB atau 1 TB agar lega simpan file besar. Ibarat tas ransel, jangan terlalu penuh agar laptop tetap ringan dan sistem tetap responsif.

    Tip 2. Pilih Tipe SSD yang Tepat

    Cek slot di laptopmu: SATA atau M.2 NVMe? Jangan sampai beli NVMe, eh laptopmu hanya mendukung SATA M.2 B-Key. Lihat manual atau utilitas sistem seperti CPU-Z/CrystalDiskInfo untuk memastikan interface.

    Baca Juga : 8 Langkah Praktis Aman Belanja Online Saat Musim Liburan

    Tip 3. Perhatikan Kecepatan Baca/Tulis

    Angka kecepatan (read/write) di label penting untuk workload tertentu. Untuk editing video atau transfer file besar, cari SSD dengan kecepatan write minimal 1.000 MB/s (NVMe). Buat sehari-hari, standar SATA (500 MB/s) masih oke kok.

    Tip 4. Cek Dukungan Interface Laptop

    Beberapa laptop terbaru menyediakan slot PCIe Gen 4, yang kecepatan NVMe-nya bisa tembus 7.000 MB/s. Kalau laptopmu cuma Gen 3, tak perlu boros beli SSD Gen 4; kecepatannya terbatasi di Gen 3 anyway.

    Tip 5. Perhatikan Daya Tahan dan Garansi

    SSD punya parameter TBW (Terabytes Written) atau DWPD (Drive Writes Per Day). Semakin tinggi TBW, semakin awet. Pilih produk dengan garansi minimal 3–5 tahun agar tenang pakai jangka panjang.

    Tip 6. Cek Kompatibilitas Fisik dan Form Factor

    SSD M.2 ada dua tipe: 2242, 2260, 2280 angka belakang artinya panjang mm. Pastikan laptopmu mendukung ukuran tersebut. Kalau kurang tahu, cari di spec resmi atau forum pengguna.

    Tip 7. Beli dari Merek Terpercaya

    Jangan tergiur harga miring dari brand asing abal-abal. Pilih merek ternama seperti Samsung, Western Digital, Kingston, atau Crucial. Review pengguna dan benchmark independen bisa jadi acuan sebelum checkout.

    Cara Memasang SSD di Laptop

    Setelah beli, waktunya upgrade! Gampang kok, asal kamu sabar dan teliti.

    Persiapan Awal

    1. Backup Data: Gunakan software cloning untuk memindahkan sistem lama.
    2. Matikan dan Cabut Charger: Hindari arus listrik tersisa.
    3. Grounding: Sentuh casing metal sebelum menyentuh komponen dalam.

    Langkah Pemasangan

    1. Buka panel belakang laptop dengan obeng plus kecil.
    2. Lepas SSD lama (jika ada), lepaskan baut pengikat.
    3. Pasang SSD baru pada sudut 30°, tekan ringan hingga sejajar, kencangkan baut.
    4. Pasang kembali panel, nyalakan, lakukan inisialisasi dan format di Disk Management.

    Kesimpulan

    Upgrade ke SSD adalah salah satu cara paling efektif untuk mengembalikan semangat dan kecepatan laptop tanpa harus beli baru. Dengan 7 tips di atas dari memahami tipe, kapasitas, hingga cara pasang, kamu siap memilih SSD yang pas sesuai budget dan kebutuhan. Ingat, riset kecil sebelum beli akan menghemat waktu dan uangmu!

    FAQ

    1. Apakah SSD bisa dipakai di semua laptop?
    Sebagian besar laptop modern mendukung SSD SATA atau M.2 NVMe. Pastikan cek spesifikasi sebelum beli.

    2. Berapa lama umur SSD?
    Rata-rata SSD awet 5–10 tahun tergantung TBW dan pemakaian harian.

    3. Apakah saya perlu software khusus untuk cloning HDD ke SSD?
    Banyak SSD bundle dengan software cloning gratis, atau kamu bisa pakai Macrium Reflect, Clonezilla, dsb.

    4. Apakah SSD NVMe jauh lebih cepat daripada SATA?
    Ya, NVMe bisa 3–10× lebih cepat dibanding SATA, terutama untuk transfer file besar.

    5. Gimana cara memantau kesehatan SSD?
    Gunakan tools seperti CrystalDiskInfo atau utilitas bawaan produsen untuk cek S.M.A.R.T. dan TBW.

  • 10 Rekomendasi SSD NVMe PCIe 4 500GB di Bawah 1 Juta

    10 Rekomendasi SSD NVMe PCIe 4 500GB di Bawah 1 Juta

    Perkembangan teknologi penyimpanan data semakin pesat, terutama dengan hadirnya SSD NVMe PCIe 4.0 yang menawarkan kecepatan luar biasa. Di artikel ini kita bakal kupas tuntas rekomendasi SSD NVMe PCIe 4 dengan kapasitas 500 GB yang harganya ramah di kantong di bawah 1 juta rupiah. Jadi, siap-siap menemukan SSD impianmu!

    Kenapa Harus SSD NVMe PCIe 4?

    Kamu mungkin bertanya, kenapa harus upgrade ke SSD NVMe PCIe 4? Bayangkan lampu senter yang diganti lampu sorot, itu analogi sederhana untuk peningkatan kecepatan transfer data dan respons sistem. Dengan PCIe 4, kecepatan baca/tulis dua kali lipat dibanding PCIe 3, menjadikan booting, loading game, dan transfer file besar jadi jauh lebih gegas.

    Perbedaan PCIe 4 vs PCIe 3

    PCIe 4.0 mendukung bandwidth hingga 16 GT/s per jalur, dua kali lipat PCIe 3.0 yang hanya 8 GT/s. Intinya, data bergerak bak peluru, bukan peluru ketapel sangat cocok bagi yang sering edit video, rendering 3D, atau gamer hardcore.

    Kecepatan Transfer Data

    Rata-rata SSD NVMe PCIe 4 500 GB menawarkan kecepatan baca hingga 5.000 MB/s dan tulis hingga 4.200 MB/s. Dibanding SATA SSD yang mentok di 550 MB/s, perbedaannya bagaikan naik pesawat jet versus sepeda onthel.

    Baca Juga : 8 Langkah Praktis Aman Belanja Online Saat Musim Liburan

    Kriteria Memilih SSD NVMe PCIe 4 500 GB

    Sebelum beli, penting tahu kriteria utama: kecepatan, daya tahan, dan garansi. Jangan tertipu angka spek saja, kualitas controller, jenis NAND flash, serta reputasi brand juga ikut menentukan performa jangka panjang.

    Kecepatan Baca/Tulis

    Pastikan angka sequential dan random read/write sesuai kebutuhanmu. Untuk gaming dan multitasking, cari SSD dengan IOPS tinggi agar respons aplikasi tetap mulus saat load banyak file kecil.

    Daya Tahan (TBW)

    TBW (Total Bytes Written) menunjukkan berapa banyak data bisa ditulis sebelum SSD mulai degradasi. Pilih minimal 300 TBW untuk kapasitas 500 GB agar awet digunakan bertahun-tahun.

    Garansi dan Brand

    Brand ternama biasanya menawarkan garansi 3–5 tahun. Garansi panjang jadi jaminan kepercayaan produsen. Intel, Samsung, atau WD misalnya, sering jadi pilihan aman.

    10 Rekomendasi SSD NVMe PCIe 4 500 GB di Bawah 1 Juta

    WD Blue SN550 500 GB

    WD Blue SN550 500 GB hadir sebagai pilihan entry-level yang sangat terjangkau. Dengan sequential read hingga 2.400 MB/s dan write hingga 1.950 MB/s, SSD ini unggul pada suhu operasional rendah dan kompatibilitas luas di berbagai motherboard dan laptop. Harga berkisar Rp 750.000–Rp 850.000, ideal bagi yang baru pertama kali beralih ke NVMe tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

    Crucial P3 Plus 500 GB

    Crucial P3 Plus 500 GB adalah gateway ke performa Gen4 dengan harga ramah kantong. Ia mampu mencapai read hingga 5.000 MB/s dan write sampai 4.200 MB/s berkat 3D NAND TLC. Desain ringkas tanpa heatsink bawaan membuatnya ringan dipasang di laptop, meski TBW-nya “hanya” 200 TBW. Harganya sekitar Rp 900.000–Rp 980.000.

    Samsung 980 500 GB

    Samsung 980 500 GB jadi favorit banyak user berkat reputasi kuat Samsung. Kecepatannya mencapai read 3.500 MB/s dan write 3.000 MB/s, disertai Dynamic Thermal Guard untuk menjaga suhu optimal. Lewat Samsung Magician App, kamu bisa memantau kesehatan dan update firmware dengan mudah. Harga sekitar Rp 950.000–Rp 1.000.000.

    Lexar NM770 500 GB

    Lexar NM770 500 GB menawarkan keseimbangan sempurna antara performa dan harga. Dengan heatsink pasif bawaan, SSD ini stabil secara termal saat transfer data besar read hingga 5.000 MB/s dan write 4.400 MB/s. TBW-nya 300 TBW, cocok untuk penggunaan berat bertahun-tahun. Harga di Indonesia sekitar Rp 920.000–Rp 970.000.

    Kingston Fury Renegade 500 GB

    Kingston Fury Renegade dirancang untuk gamer sejati, dengan read sampai 7.300 MB/s dan write hingga 7.000 MB/s. Heatsink terintegrasi menjaga suhu agar performa tetap maksimal, terutama saat streaming 4K atau bermain game AAA. Dengan TBW 300 TBW dan harga mendekati Rp 1.000.000 (Rp 980.000–Rp 1.050.000), Renegade menawarkan power overkill untuk desktop custom rig.

    TeamGroup MP44 500 GB

    TeamGroup MP44 meluncur sebagai varian value Gen4 sejati, dengan read 5.000 MB/s dan write 4.500 MB/s berkat 3D NAND TLC. Tanpa heatsink bawaan, tampil sederhana namun performa tetap solid. Garansi 3 tahun dan harga stabil di Rp 890.000–Rp 940.000, membuatnya juara value untuk upgrade cepat.

    ADATA XPG GAMMIX 500 GB

    XPG GAMMIX 500 GB cocok bagi yang ingin SSD kencang sekaligus tampil gaya. Heatsink stylish membantu termal, sementara kecepatan baca 4.400 MB/s dan tulis 3.800 MB/s menjamin lancar untuk pekerjaan berat. Dukungan software XPG dan desain eye-catching sepadan dengan harga Rp 950.000–Rp 999.000 meski TBW-nya “hanya” 200 TBW.

    Patriot Viper VP4100 500 GB

    Patriot Viper VP4100 menargetkan enthusiast dengan read 7.400 MB/s dan write 6.800 MB/s. Opsi heatsink RGB membuatnya makin menggoda di build gaming custom. Harga fluktuatif dari rentang Rp 970.000–Rp 1.020.000 dan konsumsi daya relatif tinggi jadi trade-off untuk kecepatan mutlak.

    Silicon Power US70 500 GB

    Silicon Power US70 500 GB adalah opsi Gen4 paling terjangkau, dengan read 5.000 MB/s dan write 4.400 MB/s. Tanpa heatsink, ia tampil slim dan mudah dipasang. Meski TBW-nya hanya 200 TBW, harga Rp 880.000–Rp 920.000 menjadikannya primadona wallet-friendly.

    PNY XLR8 CS3040 500 GB

    PNY XLR8 CS3040 500 GB menutup daftar dengan stabilitas harga dan TBW 300 TBW. Kecepatan read 5.000 MB/s dan write 3.900 MB/s sudah cukup kencang untuk sebagian besar tugas. Harga stabil di Rp 900.000–Rp 950.000, cocok bagi budget builder yang butuh performa solid tanpa drama.

    Cara Instal SSD NVMe di PC/Laptop

    Persiapan

    Matikan PC/laptop, cabut kabel listrik, dan cari slot M.2. Siapkan obeng kecil dan pengunci heatsink jika ada.

    Proses Instalasi

    1. Buka cover casing atau panel bawah laptop
    2. Masukkan SSD pada sudut sekitar 30° ke slot M.2
    3. Tekan ringan lalu kencangkan sekrup pengunci

    Konfigurasi

    Nyalakan PC, masuk BIOS/UEFI, pastikan drive terdeteksi. Gunakan Disk Management (Windows) atau GParted (Linux) untuk format dan partisi.

    Tips dan Trik Memaksimalkan Performa SSD

    Update Firmware

    Cek situs resmi produsen untuk update firmware. Versi terbaru sering membawa perbaikan stabilitas dan kecepatan.

    Optimasi Sistem

    Aktifkan driver NVMe terbaru, matikan indexing berlebih, dan jangan isi drive hingga penuh lebih dari 80 % kapasitas.

    Kesimpulan

    SSD NVMe PCIe 4 500 GB di bawah 1 juta kini bukan mimpi. Dari entry-level hingga performa tinggi, banyak pilihan sesuai kebutuhan dan budget. Tingkatkan pengalaman komputasimu sekarang juga!

    FAQ

    1. Apa keunggulan SSD NVMe PCIe 4 dibandingkan PCIe 3?

    PCIe 4 menawarkan bandwidth dua kali lebih besar sehingga transfer data jauh lebih cepat, cocok untuk aplikasi berat dan gaming.

    2. Berapa lama masa garansi SSD umumnya?

    Kebanyakan SSD NVMe menawarkan garansi 3–5 tahun, tergantung brand dan model.

    3. Apakah SSD 500 GB cukup untuk gaming?

    Cukup, asalkan kamu atur installasi game favorit dan file lain pada drive terpisah bila perlu.

    4. Bagaimana cara mengoptimalkan SSD NVMe?

    Rutin update firmware, aktifkan driver NVMe terbaru, dan hindari mengisi drive hingga penuh.

    5. Apakah perlu heatsink untuk SSD NVMe PCIe 4?

    Pada beban berat seperti rendering atau transfer file besar, heatsink membantu menjaga suhu agar performa tetap stabil.

  • 12 Software Editing Video di PC Gratis

    12 Software Editing Video di PC Gratis

    Pernah merasa buntu saat mau edit video tapi nggak punya bujet untuk software mahal? Tenang, sekarang banyak pilihan aplikasi editing video PC yang 100% gratis dan powerful. Mulai dari yang profesional sampai yang sederhana untuk pemula, kita kupas tuntas 12 software terbaik langsung pakai tanpa bayar!

    Mengapa Memilih Software Gratis?

    Menggunakan software gratis memberikan banyak keuntungan, terutama bagi para pemula yang baru mengenal dunia editing video. Berikut beberapa alasan utama mengapa software gratis patut dicoba:

    • Hemat Biaya: Tanpa perlu mengeluarkan uang, kamu dapat mengeksplorasi berbagai fitur dan belajar secara mandiri.
    • Fleksibilitas: Banyak software gratis yang dilengkapi dengan komunitas pengguna besar, sehingga kamu bisa menemukan banyak tutorial dan tips secara online.
    • Akses Mudah: Proses download dan instalasi pun biasanya cepat tanpa persyaratan yang rumit.

    Faktor Penentu dalam Pemilihan Software Editing Video

    Sebelum memilih software editing video, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar hasil editan kamu maksimal dan proses kerjanya menyenangkan.

    Kualitas Output

    Kualitas video yang dihasilkan menjadi tolak ukur utama. Pastikan software yang kamu pilih mendukung resolusi tinggi dan format video yang kamu butuhkan. Hasil output yang tajam dan profesional akan membuat karyamu semakin menarik.

    Kemudahan Penggunaan

    Antarmuka yang intuitif sangat membantu, terutama bagi pengguna baru. Software dengan desain user-friendly akan mempercepat proses belajar dan memungkinkan kamu fokus pada kreativitas tanpa terjebak oleh teknis penggunaan yang rumit.

    Fitur yang Tersedia

    Fitur tambahan seperti efek visual, transisi, color grading, dan dukungan plugin merupakan nilai tambah yang dapat meningkatkan kualitas video kamu. Semakin banyak fitur, semakin leluasa kamu dalam bereksperimen untuk menciptakan video yang unik.

    Daftar 10 Software Editing Video Gratis untuk PC

    1. DaVinci Resolve

    DaVinci Resolve adalah jawaban utama buat kamu yang ingin color grading ala Hollywood secara gratis. Versi gratisnya menawarkan timeline multi-track, efek Fusion untuk compositing, serta Fairlight untuk audio mixing profesional. Meski kebutuhan hardware-nya lumayan tinggi, semua fitur penting tersedia tanpa watermark dan batasan waktu .

    Fitur Utama DaVinci Resolve

    • Color grading dengan panel warna profesional
    • Fusion VFX & motion graphics
    • Fairlight audio post-production

    Kelebihan & Kekurangan DaVinci Resolve

    • 👍 Fitur pro setara studio
    • 👍 Tanpa watermark
    • 👎 Butuh GPU kuat & RAM ≥16 GB

    Baca Juga : 10 Aplikasi Belajar Bahasa Inggris di Android dan iOS

    2. Shotcut

    Shotcut adalah editor open-source yang mendukung beragam format via FFmpeg. Antarmukanya modular dengan timeline fleksibel, filter audio/video lengkap, serta dukungan 4K. Shotcut tanpa watermark dan cross-platform .

    Fitur Utama Shotcut

    • Dukungan FFmpeg penuh (4K, ProRes, DNxHD)
    • Filter audio & video real-time
    • Timeline drag-and-drop

    Kelebihan & Kekurangan Shotcut

    • 👍 Gratis & open-source
    • 👍 Ringan dibanding Resolve
    • 👎 UI kadang membingungkan pemula

    3. OpenShot

    OpenShot menyuguhkan antarmuka WYSIWYG yang ramah pemula. Fitur andalannya antara lain 3D animated titles, efek transisi, serta unlimited tracks. Meski sesekali lag, kemudahan drag-and-drop jadi nilai plus .

    Fitur Utama OpenShot

    • Judul 3D animasi
    • Keyframe untuk animasi
    • Unlimited audio/video track

    Kelebihan & Kekurangan OpenShot

    • 👍 Super mudah dipakai pemula
    • 👍 Cross-platform
    • 👎 Performance kurang stabil di proyek besar

    4. HitFilm Express

    Butuh VFX gratis? HitFilm Express memberikan toolkit compositing, chroma key, hingga particle simulator. Meski beberapa plugin premium berbayar, versi gratisnya sudah sangat komprehensif untuk YouTube atau konten sosial media .

    Fitur Utama HitFilm Express

    • VFX dan compositing built-in
    • Audio mixer & keyframing
    • Preset sosial media ready-to-use

    Kelebihan & Kekurangan HitFilm Express

    • 👍 VFX pro tanpa bayar
    • 👍 Banyak tutorial online
    • 👎 Ekspor HD terbatas, upgrade sering muncul pop-up

    5. Lightworks (Free)

    Lightworks terkenal di kalangan profesional film. Versi gratis memungkinkan direct upload ke YouTube, multi-cam editing, dan autosync audio. Hanya saja, resolusi ekspor maksimal 720p di versi free .

    Fitur Utama Lightworks

    • Support multi-cam & timeline trimming
    • Autosync audio otomatis
    • Direct upload YouTube

    Kelebihan & Kekurangan Lightworks

    • 👍 Workflow profesional
    • 👍 Collab project online
    • 👎 Batas resolusi 720p di gratisan

    6. VSDC Free Video Editor

    VSDC menawarkan non-linear editing dengan mask tools, motion tracking, dan hardware acceleration tanpa watermark. Cocok untuk PC Windows spek menengah ke atas .

    Fitur Utama VSDC

    • Mask & blending modes
    • Motion tracking sederhana
    • Export hardware-accelerated

    Kelebihan & Kekurangan VSDC

    • 👍 Tanpa watermark & tanpa batas waktu
    • 👍 Fitur lengkap untuk efek dasar
    • 👎 UI terasa kaku & agak membingungkan

    7. VideoPad Home Edition

    VideoPad gratis untuk penggunaan non-komersial. Fitur utamanya mencakup 3D video editing, stabilisasi, dan preset ekspor YouTube. Interface-nya ramah, namun ada watermark jika digunakan komersial .

    Fitur Utama VideoPad

    • 3D stereoscopic editing
    • Stabilization & color adjustment
    • Ekspor langsung ke YouTube & Vimeo

    Kelebihan & Kekurangan VideoPad

    • 👍 Tutorial bawaan lengkap
    • 👍 Ringan dijalankan di PC spek rendah
    • 👎 Tidak boleh dipakai komersial gratisan

    8. Kdenlive

    Editor open-source buatan komunitas KDE ini powerful dengan multi-track, proxy editing, dan beragam efek audio/video. Stabilitasnya meningkat pesat di versi terbaru .

    Fitur Utama Kdenlive

    • Proxy clip untuk editing cepat
    • Effect stack & keyframe
    • Customizable layout

    Kelebihan & Kekurangan Kdenlive

    • 👍 Banyak plugin & tutorial
    • 👍 Gratis & multi-platform
    • 👎 Kadang crash jika terlalu banyak efek

    9. Avidemux

    Avidemux sangat ringan, ideal untuk cut-trim-encode cepat. Support format AVI, MP4, MPEG, dan scripting otomatis. Cocok buat pemotongan sederhana tanpa timeline kompleks .

    Fitur Utama Avidemux

    • Cut, filter, encode dengan satu klik
    • Scripting batch processing
    • Support codec H.264, HEVC, AAC

    Kelebihan & Kekurangan Avidemux

    • 👍 Super cepat & ringan
    • 👍 Batch processing via script
    • 👎 Tidak ada timeline visual

    10. Blender (Video Sequence Editor)

    Blender bukan hanya 3D; VSE-nya mendukung cuts, splicing, color grading, dan efek dasar tanpa watermark. Cocok buat yang juga butuh animasi 3D dalam satu aplikasi .

    Fitur Utama Blender VSE

    • Sequencer multitrack
    • Basic compositing & color grading
    • Integrasi dengan Blender 3D

    Kelebihan & Kekurangan Blender VSE

    • 👍 All-in-one 3D + video editor
    • 👍 Gratis & open-source
    • 👎 Kurva belajar cukup tinggi

    11. Olive

    Masih alpha, Olive menawarkan antarmuka bersih dengan timeline modern. Fitur utama non-linear editing sudah berjalan, tapi masih dalam pengembangan aktif .

    Fitur Utama Olive

    • Timeline modular & GPU acceleration
    • Keyframe-based effects

    Kelebihan & Kekurangan Olive

    • 👍 UI modern & ringan
    • 👍 Update rutin komunitas
    • 👎 Fitur belum stabil, masih alpha

    12. Clipchamp

    Editor berbasis web dari Microsoft, integrated di Windows 11. Menyediakan template siap pakai, stock audio, dan ekspor HD tanpa watermark di versi gratis .

    Fitur Utama Clipchamp

    • Template & stok assets bawaan
    • Ekspor HD tanpa watermark
    • Integrasi OneDrive & Teams

    Kelebihan & Kekurangan Clipchamp

    • 👍 Tanpa instalasi, langsung pakai web
    • 👍 Integrasi Windows 11
    • 👎 Butuh koneksi internet stabil

    Kesimpulan

    Pilih software sesuai kebutuhan: untuk profesional berat, DaVinci Resolve juaranya. Buat pemula butuh mudah, coba OpenShot atau VideoPad. Jika butuh VFX, HitFilm Express andal. Kdenlive dan Shotcut cocok untuk yang suka open-source, sedangkan Clipchamp praktis tanpa instalasi. Semuanya gratis, jadi tidak ada salahnya mencoba satu per satu sampai ketemu yang paling pas!

    Pertanyaan Umum (FAQ)

    1. Apa software editing video PC terbaik untuk pemula?

    OpenShot dan VideoPad sangat ramah pemula dengan antarmuka drag-and-drop dan banyak template bawaan.

    2. Bagaimana cara menghilangkan watermark di software gratis?

    Pilih yang memang tidak menambahkan watermark, seperti DaVinci Resolve, Shotcut, atau OpenShot. Hindari versi trial berwatermark.

    3. Software mana yang paling ringan untuk PC spek rendah?

    Avidemux dan Shotcut relatif ringan. VideoPad juga bisa dijalankan lancar di RAM 4 GB.

    4. Bisakah software ini digunakan untuk YouTube?

    Semua di daftar ini mendukung format dan preset YouTube. Lightworks dan DaVinci Resolve bahkan punya opsi direct upload.

    5. Bagaimana cara mempelajari software editing video gratis?

    Kunjungi kanal YouTube resmi masing-masing, ikuti tutorial berbasis proyek (misalnya bikin vlog atau montase), dan praktik rutin untuk menguasai fitur.

  • Rekomendasi PC Handheld Harga Terjangkau

    Rekomendasi PC Handheld Harga Terjangkau

    Kamu suka main game tapi pengin bisa dibawa ke mana-mana kayak Nintendo Switch? Tapi maunya yang bisa main game PC? Tenang, sekarang udah ada solusinya: PC handheld! Artikel ini bakal bahas rekomendasi PC handheld yang gak cuma canggih, tapi juga ramah di kantong. Yuk, kita ulik bareng!

    Apa Itu PC Handheld?

    PC handheld itu pada dasarnya komputer mini yang bisa kamu bawa ke mana aja. Bentuknya mirip konsol portable kayak PSP atau Switch, tapi dia punya otak seperti laptop. Jadi kamu bisa main game PC langsung dari perangkat kecil ini. Seru banget, kan?

    Perbedaan PC Handheld dan Konsol Gaming Portable

    Konsol kayak Switch itu sistemnya tertutup, artinya kamu cuma bisa mainin game dari ekosistem Nintendo. Sedangkan PC handheld, bebas! Mau main game dari Steam, Epic Games, GOG, semua bisa. Bahkan bisa multitasking buat kerja juga kalau kamu mau.

    Kenapa Banyak yang Suka PC Handheld?

    Karena fleksibel, powerful, dan bisa gaming di mana aja. Gak perlu bawa laptop segede gaban buat main game AAA. Tinggal nyalain PC handheld, colokin headset, gaskeun!

    Faktor Penting Sebelum Membeli PC Handheld

    Sebelum kamu kalap beli, mending kenalan dulu sama faktor-faktor penting ini biar gak salah pilih.

    Performa dan Spesifikasi

    Performa itu segalanya. Cek dulu prosesornya pakai apa, RAM-nya berapa, GPU-nya mumpuni gak buat game yang kamu incar. Semakin tinggi spesifikasi, semakin lancar gameplay-nya.

    Ketahanan Baterai

    Main game tapi baterai cepat habis? Bikin emosi. Pilih yang punya baterai tahan lama, minimal 4 jam gaming terus-menerus.

    Ukuran dan Portabilitas

    Semakin kecil, semakin ringan dibawa. Tapi jangan terlalu kecil juga ya, takutnya pegal pas main.

    Sistem Operasi dan Kompatibilitas Game

    Beberapa PC handheld pakai Windows, ada juga yang Linux-based. Pastikan OS-nya cocok sama game yang kamu pengen mainkan.

    Rekomendasi PC Handheld Terjangkau

    Nah, ini bagian yang ditunggu-tunggu. Berikut beberapa PC handheld yang harganya relatif ramah kantong tapi tetap punya performa jempolan.

    1. Ayn Loki Mini

    PC handheld satu ini lagi naik daun karena harganya paling terjangkau dari yang lain.

    Kelebihan Ayn Loki Mini

    • Harganya mulai dari Rp4 jutaan.
    • Prosesor AMD Athlon Silver, cukup buat game indie dan ringan.
    • Desain mungil dan ringan.

    Kekurangan Ayn Loki Mini

    • Kurang cocok buat game berat.
    • RAM terbatas, multitasking agak ngos-ngosan.

    2. GPD Win 3

    GPD udah lama malang melintang di dunia PC handheld.

    Kelebihan GPD Win 3

    • Desain slide dengan keyboard fisik tersembunyi.
    • Intel Core i5/i7, performa oke buat banyak game.
    • Layar kecil tapi tajam.

    Kekurangan GPD Win 3

    • Agak mahal untuk kategori “terjangkau”, mulai dari Rp8 jutaan.
    • Ventilasi kadang panas banget kalau dipakai lama.

    Baca Juga : 8 Langkah Praktis Aman Belanja Online Saat Musim Liburan

    3. OneXPlayer Mini AMD

    Punya desain premium tapi masih masuk kategori budget menengah.

    Kelebihan OneXPlayer Mini AMD

    • Pakai Ryzen 5/7, performa nendang!
    • Layar 7 inci dengan resolusi tinggi.
    • Bisa main game berat dengan setting medium.

    Kekurangan OneXPlayer Mini AMD

    • Beratnya lumayan, tangan cepat pegal.
    • Harga sekitar Rp9 jutaan ke atas.

    4. Ayaneo Air Plus

    Salah satu PC handheld paling ringan di pasaran.

    Kelebihan Ayaneo Air Plus

    • Super ringan dan tipis.
    • Ryzen 6800U, kencang banget.
    • Bisa muat di saku jaket!

    Kekurangan Ayaneo Air Plus

    • Baterai cepat habis kalau main game berat.
    • Harga sekitar Rp7–9 jutaan.

    Tips Memilih PC Handheld Sesuai Kebutuhan

    Biar gak nyesel di akhir, yuk sesuaikan sama kebutuhan dan gaya mainmu.

    Gamer Kasual vs Gamer Hardcore

    Kalau kamu main cuma buat ngisi waktu, pilih yang ringan dan murah kayak Ayn Loki. Tapi kalau kamu hardcore gamer, mending investasi di OneXPlayer atau Ayaneo.

    Budget Terbatas Tapi Niat Gaming Keras

    Coba cari second-hand atau tunggu diskon. Banyak toko online yang jual barang bagus dengan harga miring.

    Alternatif Lain Jika Budget Sangat Minim

    Gak kuat beli PC handheld? Tenang, masih ada opsi lain yang bisa kamu coba.

    Cloud Gaming di Smartphone

    Gunakan layanan cloud gaming kayak NVIDIA GeForce Now atau Xbox Cloud. Cuma modal internet kenceng, kamu bisa main game PC di HP.

    Gunakan Controller Eksternal

    Pakai controller yang bisa dihubungkan ke HP atau tablet. Sensasinya mirip main di konsol, tapi jauh lebih murah.

    Kesimpulan

    PC handheld emang solusi jitu buat kamu yang pengin gaming fleksibel tanpa harus bawa laptop atau duduk lama di depan PC. Dengan harga yang makin bersaing, sekarang siapa aja bisa punya. Ingat, sesuaikan dengan kebutuhan, jangan asal beli karena desain keren doang. Semoga daftar di atas bisa bantu kamu menentukan pilihan yang pas, ya!


    FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

    1. Apakah PC handheld bisa untuk kerja juga?
    Bisa banget! Selama sistem operasinya Windows, kamu bisa install aplikasi kerja seperti Office, Zoom, atau bahkan desain ringan.

    2. Mana yang lebih awet, PC handheld atau laptop gaming?
    Tergantung pemakaian. Tapi karena ukurannya kecil, PC handheld biasanya lebih cepat panas kalau tidak punya sistem pendingin bagus.

    3. Bisa main game AAA seperti Cyberpunk atau Elden Ring?
    Tergantung modelnya. Yang pakai Ryzen 7 atau Intel i7 bisa main, asal di-setting ke medium atau low.

    4. Apakah bisa ganti komponen seperti RAM atau SSD?
    Beberapa model memungkinkan upgrade SSD, tapi RAM biasanya tertanam dan gak bisa diganti.

    5. Apa harus beli dari luar negeri?
    Gak selalu. Sekarang banyak seller lokal di marketplace Indonesia yang jual resmi maupun impor. Tapi pastikan reputasinya bagus ya!